Skip to main content

Posts

Showing posts from 2020

Mau Jadi Apa? Siapkan Diri Raih Peluang Kokreasi bersama Smartfren WOWLabs

Mau jadi apa? Sebuah kalimat tanya pendek yang sering saya ulang-ulang untuk menanyai diri saya sendiri. Mau jadi ini. Mau jadi itu. Banyak mau tapi enggak ada usaha jadi tidak maju-maju, tidak jadi ini juga tidak jadi itu. Era ini semua serba konten. Dari yang bermanfaat hingga untuk hiburan semata. Apalagi di saat pandemi seperti ini, banyak orang yang di rumah saja entah terpaksa atau tidak membuat konten untuk menghilangkan stres. Apapun bisa jadi konten. Smartfren WOWLabs Generasi Konten Saya sendiri ngonten melalui blog ini yang beberapa artikelnya memiliki konten video yang saya unggah di Youtube. Bersinergi antara konten youtube saya dengan blog ini adalah sebuah cara saya dalam membagikan apa pun, yang semoga bisa bermanfaat untuk penonton dan pembaca. Pergerakan saya tampak lambat karena memang satu dan lain hal di dunia nyata atau itu hanya alibi saya atas kemalasan menulis. Tetapi, apa pun itu saya yakin apa yang saya tulis di dalam blog ini juga melalui video di channel yo

Ngopi di Poenakawan Kopi Wlingi Ditemani Kuota Nonstop

Poenakawan Kopi  - Tempat yang sudah sejak sebelum pandemi ingin saya kunjungi. Tidak jauh dari rumah. Berada di sekitar eks. Kawedanan Wlingi atau sekarang Rumah Blitar Kreatif. Kedai kopi yang tak hanya menyuguhkan kopi ini ada hampir satu tahun. Bernuansa putih dengan aneka hiasan di dinding, lampu gantung dari botol bekas dan berbagai macam tanaman hias.  Era kebiasaan baru membuat saya kembali berani pergi keluar rumah dengan maksud mengopi ria, menyangkruk keluar. Sebab saya tergolong orang yang banyak menghabiskan waktu di rumah saja, keluar untuk yang tidak penting -menurut peraturan tetapi penting bagi saya. Bertemu dengan orang-orang satu frekuensi, bicara ngalor-ngidul siapa tau dapat inspirasi.  Seperti biasa, saya memesan kopi dengan penyajian vietnam drip, seperti kala mampir di  Cak Kreebo Coffee Shop and Bistro .  Saya diizinkan masuk untuk melihat pembuatannya. Walaupun saya sudah tau bagaimana prosesnya, tetap saja saya suka ketika melihat tetes demi tetes kopi yang t

Misteri di Gunung Butak: Siapa yang Minta Tolong dan Salah Jalan?

Perjalanan turun dari pendakian Gunung Butak via Sirah Kencong  kelompok kami yang berjumlah 14 orang secara tidak sengaja terbagi menjadi 3. Usai merapikan tenda dan mengepak kami semua berdoa bersama bersiap turun dengan kondisi tidak memiliki persediaan air minum.  Sebelum berangkat siapa saja yang duluan akan menunggu di Ukir Negoro mencari air sekaligus mempersiapkan makan ~katanya tidak jauh dari Berak Papat ada sumber air saya belum tau. Kami, saya dan tiga teman yang lain berangkat paling akhir sebab kondisi yang masih lelah.  Kami berempat mulai turun dengan semangat akan menemui kelompok siapa saja yang masih membawa air, entah sama mau turun atau sebaliknya. Saya berharap mereka masih naik. Benar saja,  di Pos 4 ada kelompok yang naik. Saya menyeledik memastikan persedian air mereka banyak.  "Mas boleh minta airnya?," tanya saya berharap. "Oh, yang bawa air itu mbak, yang pakai tas oranye", yang saya tanyai menunjuk salah satu temannya di bawah. Dengan an

Pendakian Gunung Butak via Sirah Kencong Blitar

Puncak Gunung Butak Gunung Butak berada pada ketinggian 2868 mdpl bisa didaki melalui 4 jalur, yang terkenal Sirah Kencong, Blitar dan Panderman, Malang. Kata kalangan pendaki, kalau ingin pendakian cepat Sirah Kencong lah yang harus dipilih tentu dengan konsekuensi tidak ada "bonus" (di dunia pendakian bonus adalah istilah untuk trek landai). Benar saja, dada terasa terhimpit sejak tanjakan pertama dekat parkiran Agro Wisata Sirah Kencong . Saya tergolong pendaki pemula dan jarang berolahraga, ya tentang kecepatan waktu pendakian tergantung pada setiap orang.  Simaksi Simaksi pendakian Gunung Butak melalui Sirah Kencong Rp7.000 yang terdiri dari Rp5.000 tiket masuk  wisata perkebunan dan Rp2.000 parkir sepeda motor. ~cukup kamu tahu saja saya dan teman-teman simaksi tidak mengeluarkan uang sepeserpun. Hanya meninggalkan salah satu KTP dan mencatat nama anggota kelompok beserta nomor kendaraannya. Jangan iri, ini  hak istimewa penduduk Desa Ngadirenggo. Ukir Negoro Ukir Negor

Warung Bu Tia: Nasi Pecel Tertinggi di Blitar

Di Sirah Kencong terdapat agrowisata perkebunan teh PTPN XII dengan produk unggalannya Rollas KenTea. Minum teh anget di ketinggian yang sudah pasti hawanya Adam, eh hawanya dingin memang paling pass. Apalagi setelah berjam-jam berwisata di kebun teh, lapar, nasi pecel seolah haram untuk dilewatkan. Malahan, ada yang sengaja jauh-jauh ke Sirah Kencong untuk sarapan pecel di Sirah Kencong, di Warung Bu Tia. Habis Hujan Tentang Sirah Kencong sebenarnya sangat dekat dengan saya. Yang sudah saya dengar pengalaman orang tua saya sewaktu bekerja di sana tatkala muda. Cerita tentang ibu saya bersama seorang temannya yang hendak membolos sebelum waktu timbang tetapi tidak berhasil. Ibu bilang itu karena ada campur tangan makhulk halus, mereka tetap muter-muter di situ-situ aja. Tetapi secara logika mungkin sebab kabut. tebal. Akhirnya tidak jadi bolos. Cerita soal mistis di sana dahulu kala tidak pernah ada habisnya. Nasi pecel di warung Bu Tia memang sayang untuk dilewatkan. Meskipun saya or

Coffee Brew Wlingi Bukan Sekedar Kopi Pingir Jalan

Di Wlingi, kota kecil yang pernah dijadikan pusat pemerintahan di bawah kabupaten di atas kecamatan, Kawedanan kini ada tempat ngopi asyik di pinggir jalan yang penyajiannya tidak hanya tubruk,  Coffee Brew . Coffee Brew berada sejak 2015, sesuai namanya, brewing coffee disediakan di sini. Coffee Brew saat di Majegan,Wlingi (c) A.Widayanti Lagi-lagi ngopi. Apa-apa ngopi. Nongkrong, ngopi. Cari free wifi, ngopi. Mengerjakan skripsi, ngopi. Ketemu gebetan, ngopi walaupun gak pesen kopi. Sampai transaksi jual-beli juga ngopi. Kopi memang d'best,  bisa mencairkan suasana dan jembatan segala hal. Robusta tersedia dari berbagai daerah, sesuai stok. Tetapi sering saya memesan mocca latte karena suka cara pembuatannya. Sungguh nyeni. Lalu berat hati untuk meminumnya karena gambarnya sudah pasti rusak. Setelah memotretnya dengan ponsel pintar saya pernah bertanya pada seseorang,"Apakah kalau saya meminum dan merusak gambarnya tanda tidak menghargai pembuatnya?" Lalu ia menjawab,&q

Sirah Kencong, Kebun Teh PTPN XII, dan Wisata

Sirah Kencong - merupakan salah satu dusun di Desa Ngadirenggo Kecamatan Wlingi. Terletak paling ujung utara Kecamatan Wlingi berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang. Tetapi tidak dapat langsung melintas kecuali melalui pendakian gunung Buthak.  Gunung Buthak dari Ukir Negoro. (c) A.Widayanti Tidak semua penduduk berasal dari Sirah Kencong, beberapa diantaranya merupakan pendatang yang bekerja di pabrik dan kebun teh. Puluhan tahun lalu pekerja kebun dari bagian pembibit hingga pemetik tidak hanya yang tinggal di daerah persil tetapi juga dari beberapa dusun lain bahkan dari desa tetangga. Berangkat pagi buta dijemput oleh truk perkebunan. Seperti itulah cerita singkatnya dari ibu saya yang pernah menjadi salah satu bagian dari pekerja Perkebunan Teh Sirah Kencong. Wisata Sirah Kencong Ada tiga wisata yang terletak di Sirah Kencong, yaitu kebun teh itu sendiri, air terjun dan candi. Perkebunan Teh Sirah Kencong Sebelum naiknya pamor wisata daun teh ini akses jalannya sungguh membu

Nasi Pecel Mbok Bari Utara Makam Bung Karno Blitar

Pecel Mbok Bari - Pecel adalah malakan tradisional Jawa Timur dan menjadi ciri khas di beberapa tempat seperti Pecel Madiun dan Pecel Blitar. Saya tidak tau apa bedanya diantara keduanya karena belum pernah mencoba Pecel Madiun. Bagi saya enak buatan sendiri hehe. Tetapi ini bukan membahas DIY tips ya, fokus nasi pecel warung Mbok Bari yang pernah saya kunjungi yang berada di utara Makam Bung Karno (MBK). Warung Nasi Pecel Mbok Bari. Sumber Google Street View Secara tidak sengaja saya mampir ke sana saat perjalanan pulang dari Penangkaran Rusa (Kesambi Trees Park) Maliran, Ponggok, Blitar bersama sepupu saya yang masih SD menjelang sore. Memang nasi pecel lebih cocok untuk santap pagi alias sarapan tetapi jangan lupa bahwa nikmatnya sebuah makanan juga berbanding lurus dengan tingkat rasa lapar. Apapun kalau lapar jadi nikmat apalagi makannya bareng doi #eaa. Saya pesan 2 nasi pecel dengan tambahan lauk; 1 telur dadar, 1 telur glundung -terpaksa karena telur dadar tinggal satu.

Taman Ayu Gogoniti Blitar Jawa Timur

Taman Ayu Gogoniti salah satu wisata alam di kabupaten Blitar, Kecamatan Kesamben tepatnya di desa Bumirejo. Patokan dari terminal Kesamben ke utara terus sampai ketemu plang Taman Ayu Gogoniti, bisa dicari di google maps. Berbasis wisata alam dengan nuansa asli asri hutan pinus cocok sekali untuk menenangkan hati. Cukup dengan biaya masuk Rp3.000 dan parkir Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp.5000 mobil atau roda empat. Pertama memijakkan kaki setelah parkir akan disambut oleh patung ibu-ibu menggunakan baju kebaya kedua tangannya memegang tanaman. Spot foto detected. Naik lagi gerbang selamat datang, lagi-lagi spot foto favorit pengunjung terdeteksi. Kesebelah kiri ada tulisan Taman Ayu Gogoniti yang berukuran besar berbahan kayu pinus juga patut diabadikan. Sungguh membuat bahagia wisata hutan pinus yang satu ini. Baca Juga: Tanaman Boga Parijoto Bapak Rubiso - Desa Wisata Pentingsari Ditempat sisi yang lain ada bola plastik berwarna

Tanaman Boga Parijoto Bapak Rubiso - Desa Wisata Pentingsari

Bertanam tanaman boga bagi sebagian orang sangat membosankan pun sudah dilakukan bukannya tumbuh malah mati. Bagi sebagian yang lain memberi arti membawa hidup bergairah menjadi salah satu tujuan hidup seperti Bapak Rubiso, warga desa Pentingsari. Tanaman Boga Parijoto Khas Gunung Muria (sumber:DokerSehat) Tanaman Boga Parijoto Pak Rubiso juga ikut menjadikan rumahnya sebagai homestay. Sungguh benar menjadi keluarganya apabila menginap disana. Tak percaya? Coba saja! Memang begitu pelayanan homestay yang baik. Di (mungkin) beberapa daerah lain membuat citra homestay menjadi buruk karena difungsikan yang "lain". Disela memerhatikan dan terus menjaga pelayanan homestay, pak Rubiso menanam beraneka tanaman boga. Banyak sekali yang ditanam tetapi yang sangat diunggulkan adalah icon kabupaten Sleman, Parijoto.  Tanaman parijito berasal dari Pegunungan Murya, meski jarang ditemui tanaman ini sudah tersebar dimana-mana, di Blitar juga sudah ada, cobalah ke Turi Putih .

Kopi Robusta Tunggaksemi di Desa Wisata Pentingsari

Kopi Robusta Tunggaksemi dari Pentingsari yang merupakan desa wisata yang terletak di lereng Gunung Merapi tepatnya di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.Selain menyajikan homestay yang aman dari konotasi orang-orang yang menganggap buruk, berbagai edukasi ada di sana. Kesenian kreasi janur, menari dan karawitan. Disamping itu semua saya tertarik dengan kelompok tani Tunggaksemi. Kopi Robusta Tunggaksemi Pentingsari Pembuatan Saya tertarik pada produk kopi robustanya. Disana kita dapat melihat secara langsung prosesnya, dari menyangrai ditungku menggunakan kreweng. Menumbuk di lumpang menggunakan alu . Ya mungkin bagi saya yang tinggal di desa juga melihat proses itu terlihat biasa, tetapi yang membuat saya berdecak kagum, begitu lihai ibu paruh baya yang sedang menumbuk kopi menjelaskan kepada pengunjung. Prosesnya serba manual. Sangrai manual, penggilian manual dan mesin. Penggilngan mesin dilakukan saat pesanan banyak. Ukuran kelembutanny

Puisi: Tak Lagi Mampu oleh A. Widayanti

Di sudut tenggara ruangan 3x3 Aku meringkuk tak berdaya Suasana hati meronta-ronta Dalam hati, menjerit tak berdaya Jangankan bertemu Mengenangmu aku tak lagi mampu Termangu dalam belenggu rasaku Terbangun kokoh tanpa balasmu Perih perih Tak ada luka perih terasa Terbesit tanya "Apa iya aku gila?" Rindu masam apa yang menggulung tak berujung? Lalu aku mengingat, teringat Aalu muasalnya rasa Kamu memikat lekat Rasaku tumbuh oleh asa Asaku tentang kita Semakin kuat hasrat untuk kita Semakin menggila aku di dalamnya Aku yang dulu bermimpi Kini mengerti bagaimana itu terjadi Mengingatmu menggelikan Mengenangmu aku tak lagi mampu Berangan tentangmu aku malu Blitar, 18 April 2017 Di bawah ini puisi Tak Lagi Mampu oleh A.Widayanti dalam bentuk video, jangan lupa Subscribes ya, terima kasih. ^_^

Nekat Berlibur ke Candi Borobudur

Candi Borobudur saat diucapkan bukanlah hal yang asing meskipun belum pernah mengunjunginya rasanya sangat dekat, merasa memilikinya. Bangga akannya yang menjadi bagian dari 7 keajaiban dunia. Hal seperti itu sering terjadi dari hal yang paling dekat, saat teman satu sekolah ada yang berprestasi mewakili nama sekolah secara otomatis pasti bangga begitu sebaliknya. Candi Borobudur Saat Musim Liburan Berangkat dari Klaten menuju Magelang berdua dengan sepupu, berbekal google maps kami bermotor melewati jalan asing. Dua jam lamanya, aku merasa jalanan yang ku lewati memutar, tapi menurut GPS adalah jalur tercepat. Bersyukur tidak kesasar. Tiket masuk Rp50.000 untuk pengunjung lokal. Oleh penjaga tiket masuk kami ditanya kelas berapa, mentang-mentang kami datang barengan dengan siswa study tour, tak mengapa itu sering kami alami. Ada yang bilang awet muda, wajah SMA atau karena tidah tumbuh ke atas saja. Harga Tiket Candi Borobudur Waktu pagi menuju siang, cuaca terik banya

Cak Kreebo Coffee Shop and Bistro, Wlingi Blitar

Di kota-kota besar semakin mewabah tempat ngopi dari kopi gunting hingga kopi giling, pun kini merembet ke kota-kota kecil. Di sebuah kota kecil yang adalah kecamatan dengan jargon Wlingi Idaman Hati ada satu tempat yang wajib di kunjungi kala singgah di kabupaten Blitar,  Cak Kreebo . Ada apa saja? Di samping ada menu camilan dan makanan pada umumnya bistro, di Cak Kreebo, untuk mengopi bukan asal ngopi juga ada. Kopi giling, disajikan dengan berbagai tambahan dari susu hingga cream tergantung menu apa yang kita pesan. Proses penyajiannya espresso, latte, V60 ataupun Vietnam drip. Vietnam Drip Kalau favoritku ya arabika susu dengan proses vietnam drip. Menurutku dari prosesnya yang lama, dari kesabaran baristanya, kesabaran saya menunggu, berkombinasi membuat secangkir kopi terasa lebih istimewa. Apalagi kalau di samping saya ada sebidang dada yang dapat menampung keluh kesah, mendekap dengan kedua tangannya. Baca Juga:  Jati Park Blitar: Outbond, Alam dan