Skip to main content

Oleh-oleh Dua Macam Teh Celup dari Hongkong

Bukan, aku tidak...hmm.. mungkin belum ya. Bukan aku yang ke atau dari Hongkong. Melihat teman-teman traveling atau bekerja di luar negeri kadang membuat ku mempunyai alasan ingin. Jadi curhat yang nggak nggak kan.

Juli kemarin temanku pulang dari Hongkong, siapa dia? Dia yang waktu itu main untuk Mengusir Jenuh di Pantai Tambakrejo dan Pasetran Gondo Mayit. Si cantik dan tinggi dari desa sebelah haha. Semacam tradisi kalau teman atau saudara yang bekerja di luar negeri selalu minta oleh-oleh coklat.

Kali ini aku sengaja narget (malak) dia untuk membelikan teh. Pikirku negara yang berkebangsaan Cina itu khas dengan teh-nya. Tapi aku juga nggak tau jenis-jenis teh apa lagi merk-merk. "Pokoke aku njaluk oleh-oleh teh. Mekso iki hukume", begitu kiranya pesan WAku, kan preman banget!


Teh Oolong, sebelumnya pernah minum nih teh tapi  yang iklannya bang Vino G. Bastian itu, teh botol. Jadi itu yang menjadi indikator rasanya. Nyoba deh nyeduh ala ala dibasahi dulu cangkir dengan air panas supaya teh yang nanti dituang suhunya tidak cepat turun. Gokil mirip, jadi ini bener teh oolong. Maksudnya teh oolong itu rasanya emang gitu. Dan aku nyoba pertama gak pake gula, asiku juga kok tanpa gula. Pakai gula malah aneh. Dan kalau sudah dingin kurang enak.

Teh Iron Buddha, melihat namanya otakku blank. Iron Buddha? Kok tidak familiar ya. Wajar sih aku kan nggak tau tentang teh. Rasanya jauh berbeda dengan oolong, tapi asik kalau pakai gula, dibuat lemon tea juga enak. Kalau tanpa gula rasanya teh dan aromanya kuat.

Ini bukan review ya, meski terkesan nge-rewiew. INi wujud terima kasih karena hasil dari nargetku berhasil. Dan aku juga jadi tau rasa-rasa teh. Mungkin lain kali nyoba teh-teh yang lain seperti teh ijo atau apa.

Terima kasih Maratu sudah memberi oleh-oleh. Jadi gak cuman ngeteh sariwangi doang.

Comments