Skip to main content

Sarapan di Warung Mbok Yem: Nasi Pecel Tertinggi di Indonesia

Gunung Lawu - Mendengar nama gunung ini kalangan pendaki pasti lamgsung terbesit di pikirannya tentang warung Mbok Yem. Warung yang terletak di gunung, hampir di puncaknya.

Mbok Yem tinggal di warungnya itu, tidak seperti penjual yang lain yang buka di hari sabtu-minggu saja. Mbok Yem selalu buka bahkan tempatnya bisa menampung 30 orang kalau-kalau saat malam tiba para pendaki enggan begitu kedinginan di dalam tenda. (Ingat! Tetap membawa perlengkapan lengkap jangan meremehkan bisa di dalam warung Mbok Yem. Karena kita tidak tahu keadaan di atas saat di bawah. Yang jelas sabtu minggu jumlah pendaki meningkat.)

Selain puncak dan pemandangan yang menakjubkan. Bagiku Mbok Yem menjadi daya tarik tersendiri. Alih-alih melihat sunrise, pecel Mbok Yem menjadi tujuan karena kelaparan (cerita kelaparan ada di tulisan sebelum ini.  Baca disini).

Nasi Pecel Mbok Yem Gunung Lawu
Nasi Pecel Mbok Yem
Tidak aneh-aneh, lha wong namanya pecel. Yang beda jelas suasana dan sensasinya ditambah ekspektasi dan didukung rasa lapar yang dahsyat. Kulupnya (sayuran direbus) tidak banyak, waktu itu sawi putih dan kacang panjang. Walaupun jumlah kulupnya tidak banyak cukup untuk menghabiskan nasi satu piring. Seporsi nasi pecel dengan lauk telur ceplok di warung Mbok Yem membuat kenyang, yang ekspektasi awal saat melihatnya bakalan kurang ternyata salah. Mata dan rasa lapar sering kali memang begitu, suka minta lebih.

Sambel pecelnya juga tidak pelit tapi juga tidak loman (memberi banyak). Bisa aku bilang begitu karena saat aku makan hampir semua nasinya terbasahi oleh sambel pecelnya. Satu porsi dibandrol Rp13.000. Sungguh benar-benar pecel tertinggi di Indonesia. Kalau di tempatku Blitar bisa dapat 2-3 porsi. Tapi memang pantas harga segitu melihat perjalanan pedagang membawa logistik, sungguh tak dapat aku bayangkan rasanya.

Rp13.000 nasi pecel Mbok Yem menyelamatkan hidupku di Gunung Lawu. Lapar beganti kenyang, setelah seharian tidak makan, minumpun berhemat. Sangat berkesan makan di warung yang terkenal itu. Mbok Yem, terima kasih sudah tinggal di puncak gunung Lawu.
Stok Kayu Bakar Mbok Yem
Stok Kayu Bakar Mbok Yem
Oh iya, Mbok Yem memasak menggunakan kayu bakar karena di halamannya ada setumpukan kayu bakar. Kalau memakai tabung gas atau tidak aku tidak tahu tidak sempat kepo apalagi memperhatikan ke dalam. Di tepian warung bederet bunga daisy, ada juga beberapa bunga mawar. Kalau tidak kabut pemandangannya bagus, awan dan rumput hijau. Kalau mendaki Gunung Lawu mau lewat jalur manapun jangan sungkan apalagi enggan untuk mampir di warung Mbok Yem ya.

Bunga Daisy
Bunga Daisy di Depan Warung Mbok Yem

Bunga Mawar
Bunga Mawar di Depan Warung Mbok Yem

Comments

  1. Koyoe enak mbk ,maleh pingin 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. wenak banget. Apalagi kalau pas lapar-laparnya. haha

      Delete

Post a Comment